Profil dan Karir Perusahaan Terbesar di Jerman, Adidas – Sepertinya beberapa diantara kita sudah tidak asing dengan nama brand asal Jerman ini, yaitu Adidas. Perusahaan ini didirikan oleh dua orang bersaudara yaitu Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dassler di tahun 1920 disalah satu wilayah Jerman yaitu Herzogenaurach dekat Nuremberg. Perusahaan ini tidak hanya memproduksi sepatu olahraga saja tetapi juga ada pakaian dan aksesoris olahraga. Adidas saat ini menjadi brand produsen apparel terbesar di Eropa dan menjadi terbesar kedua didunia.
Beberapa tahun kemudian setelah tahun pembuatannya, ternyata bisnis kecil-kecilan milik kedua bersaudara ini membuahkan hasil. Maka dari itu ditahun 1924 Adi Dassler dan Rudolph Dassler mendirikan sebuah perusahaan kecil yang dinamakan ‘Dassler Brothers OGH’ yang nantinya inilah menjadi awal mula adidas sekarang.
Karena komitmen dari Adi Dassler pada kualitas produknya sehingga menjadikan Dassler sebagai produsen yang memiliki kualitas tinggi. Tidak hanya itu produk perusahaan ini juga dipakai oleh beberapa atlet legendaris yang saat itu mengikuti olimpiade terkenal. Salah satu yang membuat perusahaan dassler ini meningkat dipasaran adalah ketika Jesse Owen sebagai atlit terkenal yang sukses memenangkan Olimpiade Berlin ditahun 1936.
Ternyata perjalanan karir perusahaan Jerman ini tidak selalu berjalan mulus, ditahun 1948 terjadi konflik antara Dassler bersaudara kemudian menyebabkan perusahaan ini menjadi pecah. Adi Dassler menjalankan perusahaannya sendiri dan dari sinilah mulai nama perusahaan Adidas yaitu potongan nama awal dan akhir dari Adi Dassler. Sedangkan saudaranya Rudolph membangun perusahaan olahraga juga dan menjadi perusahaan saingan kakaknya yaitu PUMA.
Ditahun 1971 perusahaan adidas mengontrak beberapa atlit tinju terkenal seperti Muhammad Ali dan Joe Fraizer untuk menjadi brand ambassador brand adidas. Ditahun 1972 pada Olimpiade Munich, Jerman tercatat 1.164 atlet internasional dari 1.490 atlet yang menggunakan sepatu brand ini. Sehingga ditahun 1970 adidas mencapai masa kejayaan mereka. Perusahaan ini juga sempat mengalami krisis ditahun 1980an terutama karena perusahaan NIKE berada dipuncak kejayaannya. Kemudian Adidas kembali berhasil mengembalikan penjualan mereka ketika ditahun 1986 ada sebuah grup band rap dari New York yaitu Run D.M.C membuat sebuah lagu yang berjudul “MY ADIDAS” dan bersamaan dengan peluncuran lagu ini Adidas juga mengambil kesempatan untuk memproduksi sepatu mereka yang tanpa menggunakan tali (slip on) dan menjadi populer sampai saat ini.
Ditahun 1990an ada peristiwa unik yang terjadi di beberapa negara di Eropa dan Amerika bahwa generasi muda saat itu cenderung menghindari apapun produk yang orangtua mereka pakai seperti baju, sepatu dan aksesoris. Mereka menghindari beberapa produk dari perusahaan NIKE dan REEBOK yang dulu hanya dipakai oleh orang tua sehingga mereka menganggap produk mereka jadul. Berangkat dari situ produksi perusahaan adidas seperti jaket, sepatu dan pakaian lainnya menjadi sangat laris pada saat itu, tidak hanya produk baru adidas yang laku tetapi juga produk yang sudah dirilis 20 tahun lalu menjadi produk yang dikoleksi dan harganya mahal serta dicari banyak orang.
Saat itu kepercayaan diri perusahaan adidas mulai bertambah sehingga mereka mulai melebarkan sayap untuk menjagkau setiap wilayah di berbagai belahan dunia.